Sabtu, 09 Maret 2019

MERANCANG LESSON STUDY


MERANCANG LESSON STUDY
Murwati Widiani

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji tersebut untuk bahan penyempurnaan dalam  rencana pembelajaran berikutnya https://areknerut.wordpress.com/2013. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa lesson study sebenarnya mirip dengan penelitian tindakan kelas kolaborasi atau Collabotarive Classroom Action Research (CCAR). Bedanya, pada lesson study semangat kolaborasinya lebih dominan. Lesson study dirancang dan dilaksanakan bersama oleh sekelompok guru baik dalam satu sekolah maupun bersama guru dari sekolah lain. Selain itu, fokus utama pelaksanaan lesson study adalah aktivitas siswa di kelas, dengan asumsi bahwa aktivitas siswa tersebut terkait dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas. Adapun CCAR lebih difokuskan pada perubahan cara mengajar yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada lesson study kedudukan antara guru yang mengajar dan pengamat sama, sedangkan dalam CCAR guru yang mengajar lebih memiliki kepentingan, sedangkan pengamat hanya berfungsi sebagai kolaborator.
Para ahli menentukan jumlah tahapan dalam lesson study berbeda-beda. Ada yang tiga tahap, yaitu plan, do, dan see (merancang, melaksanakan, refleksi). Ada yang empat tahap, yang disingkat dengan PDCA (Plan-Do-Check-Act) sebagaimana yang dikemukakan Slamet Mulyana (http://liph-easy-learning.blogspot.co.id/2009). Bahkan ada yang enam tahap. Dalam kegiatan lesson study  ini, akan digunakan 4 tahap. Agar dapat merancang lesson study guru harus memahami konsep dan tahapan lesson study secara menyeluruh.
Secara teknis, keempat tahap lesson study dapat dipaparkan sebagai berikut.
1.    Tahap perencanaan (planning)
Tahap perencanaan bertujuan untuk merancang pembelajaran agar berlangsung sebagaimana yang dikehendaki tim. Misalnya pembelajaran aktif, menyenangkan, dan berpusat pada siswa. Perencanaan ini tidak dilakukan sendiri, tetapi dilakukan secara bersama-sama antara beberapa guru yang melakukan kolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Kerjasama ini tidak hanya dapat dilakukan oleh guru sesama mata pelajaran dalam sekolah saja, tetapi dapat pula dilakukan dengan beberapa guru dalam kelompok profesi guru tertentu seperti MGMP (Musyawarah Pengajar Mata Pelajaran). Dapat juga tim lesson study ini terdiri atas gabungan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas. Dengan demikian, terbentuk kolegalitas antara guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah atau pengawas, sehingga melalui kegiatan pertemuan dalam rangka kegiatan Lesson study ini mereka dapat berbagi pengalaman dan terbentukmutual learning (saling belajar).
Tahap perencanaan ini diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Kebutuhan dan permasalahan yang dapat dianalisis dalam pembelajaran, antara lain: karakteristik materi pembelajaran, kompetensi dasar, menyiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode/pendekatan pembelajaran, media, alat peraga, evaluasi proses dan hasil belajar, dan sebagainya. Selanjutnya, secara bersama-sama anggota tim mencari solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Solusi yang telah dipilih selanjutnya diaplikasikan ke dalam suatu perangkat pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP harus menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.

2.    Tahap implementasi dan observasi pelaksanaan (do/action)
Pada tahapan ini terdapat dua kegiatan utama yaitu:
a.    kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama.
b.    kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson study yang lainnya (guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer). Dalam hal ini kepala sekolah dapat terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan sebagai pemandu kegiatan. Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar, siswa dengan guru, dan siswa dengan lingkungan yang terkait dengan empat kompetensi guru.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap pelaksanaan, di antaranya:
a.    Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
b.    Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalamsetting yang wajar dan alami, tidak dalam keadaanunderpressure yang disebabkan adanya program Lesson study.
c.    Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
d.    Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
e.    Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.
f.     Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP. Agar pengamat mudah dalam mencatat aktivitas siswa secara individual, upayakan semua siswa mengenakan label nama yang mudah dibaca, misalnya dengan kalung di punggung.
g.    Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut, namun kegiatan perekaman harus diupayakan tidak mengganggu proses pembelajaran.

3.    Tahap refleksi (see)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Pada tahap ini guru yang telah melakukan pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun terhadap para siswa yang dihadapinya. Selanjutnya, para observer (guru lain dan pakar) menyampaikan komentar, saran dan pertanyaan me­nyangkut semua aspek kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung yang didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan pendapatnya. Pada tahap ini kepala sekolah dan pakar pembelajaran memberikan penghargaan(reward) dan masukan-masukan kepada guru.
Hal yang penting pada tahap ini adalah guru pelaksana pembelajaran mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Adapun guru yang menjadi observer dapat mencobakan model pembelajaran yang telah dicontohkan oleh guru pelaksana pembelajaran. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam tahap refleksi ini dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran.

4.    Tahapan Tindak Lanjut (Act)
Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting untuk perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran, baik pada tataran indiividual, maupun menajerial.
Pada tataran individual, berbagai temuan dan masukan yang disampaikan dalam tahapan refleksi menjadi modal bagi para guru, baik yang bertindak sebagai pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah lebih baik. Pada tataran manajerial, dengan pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta Lesson study, tentunya kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Dengan keterlibatan kepala sekolah secara langsung dalam Lesson study, dia lebih dapat memahami masalah yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses pembelajaran.
Adapun langkah riil perencanaan lesson study di SMP Negeri 1 Ngemplak dapat dipaparkan sebagai berikut (disesuaikan dari Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lesson Study Universitas Negeri Malang, (Online), (http://ppl.um.ac.id).
1.  Membentuk tim lesson study
Tim sebaiknya terdiri atas 3 sampai 6 orang. Jika memungkinkan tiap tim terdiri atas guru mata pelajaran yang sama atau serumpun. Namun jika tidak memungkinkan, bisa dari mata pelajaran yang berbeda. Guru BK dapat dimasukkan ke dalam tim mapel untuk diberi tugas sebagai pengamat atau petugas dokumentasi. Kepala sekolah dimasukkan ke semua tim.
2.  Menyusun jadwal lesson study
Komponen jadwal meliputi waktu pelaksanaan, guru model (dapat disampaikan dalam bentuk kode), kelas yang menjadi sasaran pelaksanaan lesson study, serta anggota tim yang akan menjadi pengamat (guru lain, kepala sekolah, pengawas, dll.). Jadwal disusun berdasarkan kesepakatan antaranggota tim. Contoh format jadwal dapat dilihat pada  Lampiran 1.
3.  Merencanakan dan menyusun perangkat pembelajaran (plan)
Perangkat pembelajaran yang disiapkan di sini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran/alat peraga, dan alat evaluasi. Perangkat pembelajaran disiapkan oleh tim secara berkelompok. Untuk mempermudah, RPP dapat diambil atau diprakarsai oleh guru model, kemudian didiskusikan dalam tim. Selanjutnya, hasil perencanaan ini dikonsultasikan kepada kepala sekolah dan atau pengawas selaku pembimbing. Hasil konsultasi dan revisi digunakan untuk memperbaiki RPP.
4.  Menyiapkan format-format, deskripsi tugas, serta tata tertib yang diperlukan pada kegiatan lesson study
Format yang disiapkan meliputi format pengamatan, daftar hadir pengamat, angket untuk siswa, tata tertib pelaksanaan. Format ini disusun untuk mendokumentasikan segala kegiatan lesson study sehingga dapat dilakukan refleksi yang akurat. Bahkan, akan lebih baik apabila posisi siswa dan pengamat dalam kelas saat pelaksanaan lesson study juga disiapkan sedemikian rupa pada tahap perencanaan (lihat Lampiran 2, 3, 4, dan 5)
Setelah seluruh rangkaian kegiatan perencanaan diselesaiakan, seluruh anggota tim dapat melaksanakan kegiatan do. Semua anggota tim melaksanakan kegiatan sesuai dengan perannya masing-masing. Guru model melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang (Plan). Observer mengamati pelaksanaan pembelajaran. Yang menjadi observer adalah guru yang tidak mengajar, kepala sekolah, dan/atau pengawas. Proses pengamatan dilakukan dengan menggunakan format pengamatan yang telah disiapkan, dengan memperhatikan tata tertib yang ada.
Setelah kegiatan pembelajaran (do) dilaksanakan, seluruh anggota tim mengadakan diskusi formal untuk membahas hasil pengamatan (see). Diskusi ini dipimpin oleh seorang moderator dan dibantu oleh notulis. Refleksi diawali dengan memberikan kesempatan guru model untuk menyampaikan kesan dan perasaannya sebelum, saat, dan setelah mengajar. Refleksi guru dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya bagi guru model, sekaligus sebagai refleksi diri bagi pengamat. Fokus diskusi diarahkan terutama pada perilaku siswa, BUKAN ‘MENGADILI’ GURU MODEL.
Setelah refleksi dilaksanakan, guru model melakukan pengarsipan dalam satu portofolio. Komponen portofolio yang diarsipkan meliputi (1) berita acara pelaksaan lesson study, (2) RPP dan perangkat pembelajaran lainnya, (3) lembar pengamatan dari seluruh pengamat, (4) perolehan skor siswa selama pelaksanaan lesson study, (5) notulen hasil diskusi, serta (6) foto kegiatan pelaksanaan lesson study. Berkas portofolio nantinya dapat dijadikan bahan penyusunan laporan.
Segera setelah rangkaian kegiatan plan-do-see dilaksanakan, secara individu maupun institusi guru dan kepala sekolah akan melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan temuan yang diperoleh. Guru model dan guru observer akan melaksanakan pembelajaran yang lebih baik berdasarkan hasil kegiatan lesson study. Kepala sekolah akan membuat kebijakan atau melakukan tindakan manajerial sesuai dengan temuan, misalnya merancang kegiatan workshop guru, mengalokasikan dana untuk membuat alat peraga atau media pembelajaran, dan sebagainya. Dengan kegiatan tindak lanjut ini diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran berbagai mata pelajaran akan meningkat. Output siswa juga akan bertambah baik dan berkualitas.

Bahan Bacaan:

Tim Pengembang PPL (Universitas Negeri Malang). 2010. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lesson Study Universitas Negeri Malang, (Online), (http://ppl.um.ac.id/unduh/), diakses 20 Januari 2018.


Jugyokenkyu. Lesson Study. http://tulisanterkini.com/artikel/pendidikan/815-lesson-study-v15-815.html. diakses 20 Januari 2018.










Lampiran 1.  Jadwal Pelaksanaan Lesson Study

No
Hari/Tanggal
Kelas
Jam Ke-
Kode Guru Pengajar
Kode Pengamat
1
Senin, 8 Feb. 2018
VII C
 3-4
Ind 1
Ind 2, Ind 3, Sej 2, KS, Peng.
2
3

Keterangan:  
Ind 1 =  (nama guru 1 yang bertindak sebagai pengajar)
Ind 2 =  (nama guru 2 dari mata pelajaran yang sama)
Ind 3 =  (nama guru 3 dari mata pelajaran yang sama)
Sej 2 =  (nama guru dari mata pelajaran lain, dalam hal ini Sejarah)
KS    =  (nama kepala sekolah)
Peng =  (nama pengawas)

Lampiran 2a.   Format Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN
Hari/Tanggal              :  ………………………………………………………………………………
Mata Pelajaran            :  ………………………………………………………………………………
Kompetensi Dasar       :  ………………………………………………………………………………
Metode Pembelajaran  :  ………………………………………………………………………………
Guru Pengajar            :  ………………………………………………………………………………
Kelas                         :  ………………………………………………………………………………
Jam ke-                     :  ………………………………………………………………………………
1.    Kapan siswa mulai aktif belajar?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2.    Aktivitas apa saja dari siswa yang menunjukkan perilaku aktif belajar?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3.    Kapan siswa mulai tidak aktif belajar?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4.    Aktivitas apa saja dari siswa yang menunjukkan perilaku tidak aktif belajar?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
5.    Apa kelebihan guru saat proses pembelajaran yang layak ditiru?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
6.    Pengalaman berharga apa yang dapat diperoleh dari kegiatan pembelajaran ini?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Nama pengamat   :  ………………………………
Lampiran 2b. Format Pengamatan (sebagai alternatif, pilih salah satu)
LEMBAR PENGAMATAN LESSON STUDY
PELAKSANAAN RESEARCH LESSON (DO)
Guru model               : …………………………………………………………………..
Standar Kompetensi   : ……………………………………………………………………
Kompetensi dasar       : …………………………………………………………………..
Konsep/Subkonsep     : ……………………………………………………………………
Kejadian
Check
A. Kapan siswa mulai aktif belajar?

1.   Pada awal pembelajaran
a.   Siswa yang aktif ………………
b.   Siswa aktif belajar karena:
·       Ada fenomena menarik disajikan oleh guru?
·       Ada fenomena yang menimbulkan masalah?
·       Ada sebab lain:
c. Siswa yang aktif belajar tampak:
·         Mengajukan masalah/pertanyaan.
·         Mengemukakan pendapat/ide.
·         Menaruh perhatian dengan sungguh-sungguh.

semua/sebagian

ya/tidak
ya/tidak
……………………………………………

ya/tidak
ya/tidak
ya/tidak
2.   Pada saat Kegiatan Inti.
a.     Siswa yang aktif ……………………
b.     Siswa yang aktif tampak:
  • Mengamati demonstrasi/tayangan, dsb.
  • Bertanya dan menjawab pertanyaan
  • Melakukan eksperimen
  • Berdiskusi
  • Mengerjakan tugas latihan dengan tekun

semua/sebagian

ya/tidak
ya/tidak
ya/tidak
ya/tidak
ya/tidak
B. Kapan siswa tidak aktif?
1.   Sejak Kegiatan Awal Pembelajaran?
a.     Apa penyebabnya?
b.     Tidak aktif, tampak:
  • Mengantuk, lesu, tidak bersemangat
  • Membicarakan/mengerjakan konteks lain
  • Kesibukan lain: ………….

………………………………………

Ya/tidak
Ya/tidak
………………………………………
2.   Sejak Kegiatan Inti Pelajaran
a.     Penyebabnya adalah: ……………………………
b.     Tidak aktif, tampak:
  • mengerjakan pekerjaan di luar konteks/ topik
  • berbicara di luar konteks/topik pelajaran
  • diam/tidak melakukan aktivitas apa-apa

………………………………………

Ya/tidak
Ya/tidak
Ya/tidak
3.   Aspek pembelajaran apa yang dapat dipetik manfaatnya bagi pengamat?
a. ………………………………………
b. ………………………………………
c. ………………………………………
4.   Aspek pembelajaran apa yang bagi pengamat tidak perlu ada, atau tidak bermanfaat?
a. …………………………………………
b. …………………………………………
c. ………………………………………….
Berikan catatan yang lain:  …………………………………………………………………………………………

Lampiran 3.  Format Daftar Hadir Pengamat
No.
Nama
Bidang Studi
Tanda Tangan
1
1.
2
2.
3
3.
4
4.
5
5.
6
6.
7
7.



Lampiran 4.  Format Angket Siswa
ANGKET LESSON STUDY UNTUK SISWA

Hari/Tanggal      :  …………………………………………………………………………………………
Nama                :  …………………………………………………………………………………………
Kelas                 :  …………………………………………………………………………………………
Guru Pengajar    :  …………………………………………………………………………………………
Mata Pelajaran   :  …………………………………………………………………………………………

1.    Apakah pembelajaran hari ini berlangsung menarik?
…………………………………………………………………………………………………………………………
Alasan:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2.    Apa yang Anda dapatkan dari pembelajaran hari ini?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3.    Apa yang sebaiknya ditingkatkan dalam pembelajaran hari ini?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4.    Apa yang seharusnya tidak dilakukan dalam pembelajaran hari ini?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………





Lampiran 5.  Format Contoh Tata Tertib

TATA TERTIB PENGAMAT 
1.    Masuk kelas bersamaan dengan guru pengajar.
2.    Mengisi lembar pengamatan.
3.    Sesama pengamat dilarang berbicara.
4.    Dilarang berbicara dengan guru pengajar.
5.    Dilarang berbicara dengan siswa.
6.    Pengamatan terfokus pada kegiatan yang dilakukan siswa.
7.    Pengamatan terhadap guru dilakukan terkait dengan pengamatan terhadap perilaku siswa di kelas.
8.    Tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir.
9.    Tidak melakukan kegiatan apapun yang berpotensi mengganggu proses belajar mengajar.

TATA TERTIB KEGIATAN REFLEKSI
1.    Kegiatan refleksi dipimpin moderator.
2.    Moderator membacakan hasil angket peserta didik.
3.    Guru pengajar mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan hasil refleksinya.
4.    Pengamat lain menyampaikan hasil refleksi mereka secara bergantian.
5.    Refleksi pengamat tidak dimaksudkan untuk mengadili guru, melainkan semata-mata diarahkan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru berdasarkan perilaku siswa selama pelaksanaan lesson study.
6.    Guru pengajar memberi tanggapan terhadap hasil refleksi pengamat.
7.    Moderator menarik kesimpulan dari seluruh hasil refleksi tersebut.
8.    Format hasil pengamatan diserahkan kepada guru pengajar.


Keterangan: Pertanyaan dan pernyataan dalam format pengamatan, format angket bagi siswa, serta format tata tertib dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

TATA TERTIB NOTULEN

1.    Notulen mencatat seluruh hasil refleksi guru pengajar maupun pengamat.
2.    Notulen menyerahkan hasil kegiatan refleksi kepada guru pengajar.
3.    Notulen menyerahkan seluruh arsip kegiatan lesson study kepada ketua tim.

TATA TERTIB MODERATOR

1.    Moderator membagi pengamat berdasarkan jumlah siswa / kelompok siswa.
2.    Moderator memimpin kegiatan refleksi.
3.    Moderator membacakan hasil angket peserta didik.
4.    Moderator memberi kesempatan kepada guru pengajar untuk menyampaikan hasil refleksinya.
5.    Moderator memberi kesempatan kepada pengamat lain untuk menyampaikan hasil refleksi mereka secara bergantian.
6.    Moderator memberi kesempatan kepada guru pengajar untuk memberi tanggapan.
7.    Moderator menarik kesimpulan dari seluruh hasil refleksi tersebut.
8.    Moderator mempersilakan pengamat untuk menyerahkan format hasil pengamatan kepada guru pengajar.



Workshop Guru SMP Negeri 1 Ngemplak, 26 Januari 2018


Tidak ada komentar: